Pages

Kamis, 10 Februari 2011

'Teller'



Terampil, cekatan, ramah, dan profesional, empat kata ini kiranya tidaklah terlalu berlebihan diberikan atas pelayanan seorang teller bank yang kudatangi siang ini. 

“Selamat siang, ada yang bisa dibantu?” ucapnya dengan seuntai senyum.

“Mau bayar SPP kak.” sahutku sambil menyerahkan segepok uang kuliahku.

Setelah itu iapun dengan cekatan menghitung lembaran rupiah-rupiah yang kuberikan. Menanyakan nomor BPku. Lalu mengetikkannya di keyboard. Semuanya bagaikan sebuah harmoni yang indah sekali. Kemudian ia menyebutkan kata-kata yang paling familiar dan kusenangi.

“Atas nama DHIA ULHAQ” katanya dengan pengucapan yang benar. Jarang sekali orang bisa menyebutkannya seperti yang kuinginkan. Biasanya ia menyebutnya ‘dhia ulhak’ atau  ‘diah ulhaq’ atau malah terebngong-bengong sambil memandangiku. Seolah-olah tidak percaya namaku ‘DHIA ULHAQ’.  Mungkin karena mereka menyangka nama ini harusnya buat cewek. 

“Benar” jawabku

Kemudian dengan sigap dan tangkas ia mengeprin, menandatangani, menyetempel, memisahkan kertas. Semua dilakukan dengan rapi. Sungguh sekali lagi ‘two thumbs up’ buat teller bank ini.

“Ada lagi yang bisa di bantu dek?” sambil menyerahkan resi dengan senyumannya

“nggak, makasih kak.” Jawabku dan meninggalkan counter dengan rasa puas dan tidak merasa ada yang hilang (biasanya habis nyetor, kita merasa ada yang kurang gitu). Terus aku menemui temanku yang sedari tadi menunggu di lobi.

“wah, tellernya luarbiasa!” ucapku sambil jalan

“luar biasa gimana?” balasnya.

“ kayaknya  professional kali, cekatan dan juga ramah”

“O, itu karena dia udah terbiasa.” Jawabnya lagi. “Dokter bedah yang senior kalau lagi operasi juga luar biasa cekatan” tambahnya.

“o…..” gumamku. ‘aku juga bercita-cita menjadi dokter bedah, mudah-mudahan aku menjadi dokter yang baik’ kataku dalam hati.

Pagi ini aku mendapatkan pelajaran yang berharga. Melakukan apapun harus professional, memberikan dan mengusahakan yang terbaik. Dari temanku yang satu ini aku juga banyak belajar. Ia begitu baik mau menemanikan ku ke bank. Padahal aku tidak pernah memintanya. Tapi ia lansung menawarkan bantuan. Sungguh, sebenarnya pada setiapa fenomena dan kejadian pada hidup kita terdapat pelajaran jika kita mau memikirkan. Berpikir positif.

4 komentar:

Widodo Saputra mengatakan...

Subhanallah. Akhuna yang satu ini memang sangat pandai mengambil hikmah dari setiap kejadian. Apa rahasianya akh?

superdhiaulhaq mengatakan...

'afwan akh..
ana rasa biasa aja
paling berhusnudzan aja ama setiap kejadian

Nasution Clan mengatakan...

aslmkm. luar biasa ul, ternyta kamu bisa juga menulis..suka bg sama tulisannya...keren...pasti karena cantik juga kan?

superdhiaulhaq mengatakan...

haha.. bang ini. aku kan belajar sama abang. bukan karena itu bang, abang ni ga bisa husnudzon sma org. oya bang, kapan selesai internship? makan2lah kita tu...

Posting Komentar